Archive for Maret 2012
Berbagi File & Data Education
Silahkan Download Sedikit Materi Mata Kuliah Smester 4.,,
FKIP Matematika,,,
langsung aj, klik tulisannya!
~ Geometri Analitik Hiperbola
~ Workshop Matematika
~ individu workshop
~Program Linier
.::Metode Simpleks
.::Metode Grafik
~ Rumus Integral
~ Rumus Turunan
Posting by: Rizhaku
FKIP Matematika,,,
langsung aj, klik tulisannya!
~ Geometri Analitik Hiperbola
~ Workshop Matematika
~ individu workshop
~Program Linier
.::Metode Simpleks
.::Metode Grafik
~ Rumus Integral
~ Rumus Turunan
Posting by: Rizhaku
Nyamuk
Kalian pasti sempat berfikir, apa sih gunanya diciptakan nyamuk? nyamuk itu bnyak merugikan!
nah, sekarang kalian akan tahu bahwa nyamuk itu sangat penting, dan Allah menciptakan semua tiada sia-sia...
Sebagaimana yang telah disebutkan,
dalam banyak ayat Al Quran Allah memerintahkan manusia untuk memperhatikan alam
dan melihat “tanda-tanda” di dalamnya. Semua makhluk hidup dan tak hidup di
alam semesta diliputi oleh tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka semua
“diciptakan”, bahwa mereka menunjukkan kekua-saan, ilmu, dan seni dari
“Pencipta” mereka. Manusia bertanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda ini
dengan menggunakan akal budinya, untuk memuliakan Allah.
Walau semua makhluk hidup memiliki
tanda-tanda ini, beberapa tanda dirujuk Allah secara khusus dalam Al Quran.
Nyamuk adalah salah satunya. Di surat Al Baqarah , nyamuk disebutkan:
“Sesungguhnya, Allah tiada segan
membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun
orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan
mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, “Apakah maksud Allah menjadikan
ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan
Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk.
Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.”(QS. Al
Baqarah, 2: 26) !
Nyamuk sering dianggap sebagai
makhluk hidup yang biasa dan tidak penting. Namun, ternyata nyamuk itu sangat
berarti untuk diteliti dan dipikirkan sebab di dalamnya terdapat tanda
kebesaran Allah. Inilah sebabnya “Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa
nyamuk atau yang lebih rendah dari itu”.
Perjalanan
Luar Biasa Sang Nyamuk
Pada umumnya, nyamuk dikenal sebagai
pengisap dan pemakan darah. Hal ini ternyata tidak terlalu tepat, karena yang
mengisap darah hanya nyamuk betina. Selain itu, nyamuk betina tidak membutuhkan
darah untuk makan. Baik nyamuk jantan maupun betina hidup dari nektar bunga.
Nyamuk betina mengisap darah hanya karena ia mem-butuhkan protein dalam darah
untuk membantu telurnya berkembang. Dengan kata lain, nyamuk betina mengisap
darah hanya untuk memeli-hara kelangsungan spesiesnya.
Proses perkembangan nyamuk merupakan
salah satu aspek yang paling mengesankan dan mengagumkan. Berikut ini adalah
kisah singkat tentang transformasi makhluk hidup dari seekor larva renik
melalui beberapa tahap menjadi seekor nyamuk:
Telur nyamuk, yang berkembang dengan
diberi makan darah, dite-lurkan nyamuk betina di atas daun lembap atau kolam
kering selama musim panas atau musim gugur. Sebelumnya, si induk memeriksa
per-mukaan tanah secara menyeluruh dengan reseptor halus di bawah perutnya.
Setelah menemukan tempat yang cocok, ia mulai bertelur. Telur-telur tersebut
panjangnya kurang dari satu milimeter, tersusun dalam satu baris, secara
berkelompok atau satu-satu. Beberapa spesies bertelur dalam bentuk tertentu,
saling menempel sehingga menyerupai sampan. Sebagian kelompok telur ini bisa
terdiri atas 300 telur.
Telur-telur berwarna putih yang
disusun rapi ini segera menjadi gelap warnanya, lalu menghitam dalam beberapa
jam. Warna hitam ini memberikan perlindungan bagi larva, agar tak terlihat oleh
burung atau serangga lain. Selain telur, warna kulit sebagian larva juga
berubah sesuai dengan lingkungan, sehingga mereka lebih terlindungi.
Larva berubah warna dengan
memanfaatkan faktor-faktor tertentu melalui berbagai proses kimia rumit.
Jelaslah, telur, larva, ataupun induk nyamuk tersebut tidak mengetahui
proses-proses di balik perubahan warna dalam tahap perkembangan nyamuk. Tidak
mungkin ia bisa membuat sistem ini. dengan kemampuan sendiri. Tidak mungkin
pula sistem ini terbentuk secara kebetulan. Nyamuk telah diciptakan dengan
sistem ini sejak mereka pertama kali muncul.
Menetasnya
Telur
Seusai masa inkubasi, larva-larva
mulai keluar dari telur secara hampir bersamaan. Larva, yang terus-menerus
makan, tumbuh dengan cepat. Kulit mereka segera menjadi sempit, sehingga mereka
tidak bisa tumbuh lebih besar lagi. Ini berarti sudah tiba saatnya untuk
pergantian kulit yang pertama. Pada tahap ini, kulit yang keras dan rapuh ini
mudah pecah. Larva nyamuk berganti kulit dua kali lagi sampai selesai
berkembang.
Metode makan larva pun menakjubkan.
Larva membuat pusaran kecil di dalam air, dengan menggunakan dua anggota badan
yang berbulu dan mirip kipas angin. Pusaran ini membuat bakteri atau mikroorganisme
lainnya mengalir ke mulutnya. Sambil bergantung terjungkir di dalam air, larva
bernapas melalui pipa udara yang mirip “snorkel” yang digunakan para penyelam.
Tubuhnya me-ngeluarkan cairan kental yang mencegah masuknya air ke lu-bang yang
digunakannya untuk bernapas. Singkatnya, makhluk hidup ini dapat bertahan hidup
melalui banyak keseimbangan rumit yang berhubungan timbal-balik dan saling
mempengaruhi. Jika tidak memiliki pipa udara, ia tidak akan mampu bertahan
hi-dup. Jika tidak ada cairan kental, pipa pernapasannya akan dipe-nuhi air.
Pembentukan dua sistem ini pada dua waktu yang berbeda akan menyebabkan
kematian pa-da tahap ini. Ini menunjukkan bahwa keseluruhan sistem nya-muk
tersebut itu utuh sejak awal. Dengan kata lain, ia telah dicip-takan.
Larva berganti kulit sekali lagi.
Pergantian yang terakhir ini agak berbeda dengan sebelum-nya. Pada tahap ini,
larva mema-suki tahap pendewasaan terakhir, yaitu tahap kepompong. Kepom-pong
yang mereka tempati menja-di sangat sempit. Ini berarti sudah tiba saatnya bagi
larva untuk keluar dari kepompong. Makhluk yang keluar dari kepompong ini
sedemikian berbeda, sehingga sulit dipercaya bahwa kedua wujud ini adalah dua
fase perkembangan dari satu makhluk yang sama. Sebagaimana yang terlihat,
proses perubahan ini terlalu rumit dan sulit untuk dirancang baik oleh larva
ataupun nyamuk betina….
Selama tahap terakhir perkembangan
ini, larva menghadapi bahaya terputusnya pernapasan, sebab lubang pernapasannya
yang mencapai permukaan air melalui pipa udara akan tertutup. Sejak tahap ini,
pernapasan nyamuk tidak lagi menggunakan lubang ini, tetapi melalui dua pipa
yang baru saja muncul pada bagian depan tubuhnya. Oleh karena itulah, pipa-pipa
ini tersembul di permukaan air sebelum pergantian kulit. Nyamuk dalam kepompong
ini sekarang telah dewasa. Ia siap terbang, lengkap dengan semua organ dan
organelnya, seperti antena, tubuh, kaki, dada, sayap, perut, dan matanya yang
besar.
Kepompong tersebut tersobek di bagian
atas. Bahaya terbesar pada tahap ini adalah bocornya air ke dalam kepompong.
Akan tetapi, bagian atas kepompong yang tersobek ini ditutupi suatu cairan
kental khusus, yang berfungsi melindungi kepala nyamuk dari sentuhan air. Ini
saat yang sangat penting. Karena ia dapat jatuh ke air dan mati akibat tiupan
angin, nyamuk harus memanjat ke atas air dan hanya kakinya yang boleh menyentuh
permukaan air. Ia berhasil.
Bagaimana nyamuk pertama kali
mendapatkan “kemampuan” ber-transformasi seperti ini? Mungkinkah sebuah larva
“memutuskan” untuk berubah menjadi seekor nyamuk setelah berganti kulit tiga
kali? Tentu tidak! Sangatlah jelas bahwa makhluk hidup mungil ini, yang
dijadikan perumpamaan oleh Allah, telah diciptakan sedemikian secara khusus.
Teknik
Mengisap Darah yang Menakjubkan
Teknik nyamuk untuk mengisap darah
ini bergantung pada sistem kompleks yang mengatur kerja sama antara berbagai
struktur yang sangat terperinci.
Setelah mendarat pada sasaran,
mula-mula nyamuk mendeteksi sebuah titik dengan bibir pada belalainya. Sengat
nyamuk yang mirip alat suntik ini dilindungi bungkus khusus yang mem-buka
selama proses pengisapan darah.
Tidak seperti anggapan orang, nyamuk
tidak menusuk kulit dengan cara meng-hunjamkan belalainya dengan tekanan. Di
sini, tugas utama dilakukan oleh rahang atas yang setajam pisau dan rahang
bawah yang memiliki gigi yang membengkok ke belakang. Nyamuk menggerakkan
rahang bawah maju-mundur seperti gergaji dan mengiris kulit dengan bantuan
rahang atas. Ketika sengat diselipkan melalui irisan pada kulit ini dan
mencapai pembuluh darah, proses pengeboran berakhir. Sekarang wak-tunya nyamuk
mengisap darah.
Namun, sebagaimana kita ketahui, luka
seringan apa pun pada pembuluh darah akan menyebabkan tubuh manusia
me-ngeluarkan enzim yang membekukan da-rah dan menghentikan kebocoran. Enzim ini
tentunya menjadi masalah bagi nyamuk, sebab tubuh manusia juga akan segera
bereaksi membekukan darah pada lubang yang dibuat nyamuk dan menutup luka
tersebut. Artinya, nyamuk tidak akan bisa mengisap darah lagi.
Akan tetapi, masalah ini dapat
diatasi. Sebelum mulai mengisap darah, ia menyuntikkan cairan khusus dari
tubuh-nya ke dalam irisan yang telah terbuka. Cairan ini menetral-kan enzim
pembeku darah. Maka, nyamuk dapat mengisap darah yang ia butuhkan tanpa terjadi
pembekuan darah. Rasa gatal dan bengkak pada titik yang digigit nyamuk
diakibatkan oleh cairan pencegah pembekuan darah ini.
Ini tentulah sebuah proses yang luar
biasa dan memun-culkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana nyamuk tahu dalam tubuh
manusia ada enzim pembeku?
2. Untuk memproduksi cairan penetral
enzim tersebut, nyamuk perlu mengetahui struktur kimianya. Bagaimana ini bisa
terjadi?
3. Andaipun entah bagaimana nyamuk
mendapatkan pengetahuan itu (!), bagaimana ia memproduksi cairan itu dalam
tubuhnya sendiri dan membuat “rantai teknis” yang dibutuhkan untuk mentransfer
cairan tersebut ke belalainya?
Jawaban semua pertanyaan ini telah
jelas: tidak mungkin nyamuk bisa melakukan semua hal di atas. Ia tidak pula
memiliki akal, ilmu kimia, ataupun lingkungan “laboratorium” yang diperlukan
untuk memproduksi cairan tersebut. Yang kita bicarakan adalah seekor nyamuk
yang hanya beberapa milimeter panjangnya, tanpa akal ataupun kecerdasan, itu
saja!
Jelaslah bahwa Allah, Tuhan dari
langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, telah menciptakan
nyamuk dan manusia, dan memberikan berbagai kemampuan luar biasa dan
menakjubkan tersebut kepada nyamuk.
Sumber: Harun yahya