- Back to Home »
- Tips n' Info »
- Dunia Fauna
Posted by : Unknown
Kamis, 26 April 2012
Pemangsa
Ulung Si Bunglon
Kebiasaan
Bunglon yang kerap
ditemukan di semak, perdu dan pohon- pohon peneduh di kebun dan pekarangan. Sering pula didapati terjatuh dari pohon
atau perdu ketika mengejar mangsanya, namun dengan segera berlari menuju pohon
terdekat.
Reptil ini memangsa
berbagai macam serangga yang dijumpainya: kupu-kupu, ngengat, capung, lalat dan lain-lain. Untuk
menipu mangsanya, bunglon ini kerap berdiam diri di pucuk pepohonan atau
bergoyang-goyang pelan seolah tertiup angin. Sering juga bunglon surai terlihat menitikabel listrik dekat rumah, untuk
menyeberang dari satu tempat ke tempat lain.
Bunglon surai
bertelur di tanah yang gembur, berpasir atau berserasah. Seperti umumnya
anggota suku Agamidae, induk bunglon menggali tanah dengan mempergunakan
moncongnya. Kulit telurnya berwarna putih, lentur agak liat serupa perkamen.
Sebuah pengamatan
yang dilakukan di hutan Situgede, Bogor mencatat bahwa telur
bunglon surai dipendam di tanah berpasir di bawah lapisan serasah, persisnya di bawah
semak-semak di bagian hutan yang agak terbuka. Telur sebanyak dua buah, lonjong
panjang lk. 7×40 mm, diletakkan berjajar dan ditimbun tanah tipis. Di Gunung
Walat, Sukabumi, didapati telur yang
diletakkan di lapisan humus yang halus di
tengah-tengah jalan setapak.
Keistimewaan
Di saat Bunglon
merasa terancam , Ia akan mengubah warna kulitnya menjadi serupa dengan warna
lingkungan sekitarnya, sehingga keberadaannya tersamarkan. Fungsi penyamaran
demikian disebut mimikri. Hal ini berbeda
dengan "kamuflase", yakni
penyamaran bentuk atau warna hewan yang menyerupai makhluk hidup lain.
Lidah
Lidah bunglon terlipat di dalam mulut
seperti akordeon. Di tengah lidahnya terdapat tulang rawan berujung lancip.
Ketika otot-otot bundar pada ujung lidah berkontraksi, lidah akan terjulur
keluar. Ujung lidah ini dilapisi cairan kental seperti lendir. Saat jarak
mangsa cukup dekat, bunglon dengan cepat menjulurkan lidahnya ke arah mangsa.
Berkat ototnya yang berjalinan, lidah yang kental ini bisa mencapai 1,5 kali
panjang tubuh bunglon. Rentang waktu lidah menempel pada mangsa hingga ditarik
kembali ke mulut hanya 0,1 detik.
Lidah ini biasanya ditembakkan sebagai senjata yang
ampuh untuk menangkap mangsanya, jangkrik atau serangga sejenisnya. Memang
banyak binatang lain yang punya lidah berkecepatan tinggi, seperti misalnya
salamander, atau beberapa spesies kodok. Namun tetap saja, ilmuwan memyimpulkan bahwa bunglon
adalah si pemilik rekor lidah tercepat, bahkan sekaligus pemilik lidah
terpanjang. Seperti dikutip dari situs Scientific
American, lidah bunglon bisa melesat dengan akselerasi mencapai 400 meter per
detik kuadrat. Kecepatan lidahnya bisa melejit dari 0 ke 6 meter per detik,
hanya dalam waktu 20 milidetik, sebuah kecepatan yang melebihi kemampuan mata
manusia untuk mengikuti. 5x kecepatan pesawat jet tempur.
Dengan akselerasi sebesar itu, berarti lidah
‘balistik’ bunglon memiliki gaya sebesar 41 G (41 kali gravitasi bumi).
Padahal, Sebuah pesawat luar angkasa saja hanya didesain untuk memiliki
ketahanan terhadap gaya 3G saja saat meluncur ke atas. Tak hanya itu, saat ‘ditembakkan’, lidah bunglon yang
biasanya disimpan di mulutnya seperti akordion itu pun bisa melar hingga lebih
dari enam kali panjang tubuhnya. Ini membuat manusia tertarik untuk meneliti
lebih lanjut mekanisme lidah balistik milik bunglon. Seperti dikutip dari situs Physorg, periset Alexis
Debray dari perusahaan Canon Jepang, tengah mengembangkan empat buah robot yang
menirut mekanisme lidah bunglon ini. Hasil penelitian ini baru-baru ini
dipublikasikan di sebuah jurnal bertajuk Bioinspiration & Biomemetics.
“Mekanisme lidah bunglon tertentu memungkinkan
adalanya akselerasi, kecepatan, bebas terhadap gaya teraplikasi, di hampir
setiap pergerakan. Penetrasi lidah bunglon ini pun melalui tiga fase yang
masing-masing dikendalikan oleh sistem yang berbeda, yakni fase proyeksi atau
penembakan, penangkapan, serta retraksi (penarikan kembali).
Saat bunglon siap menembakkan lidahnya, ia akan
mengeluarkan lidahnya terlebih dahulu secara perlahan. Kemudian, otot
akselerator lidah akan menembakkan lidah. Saat lidah menyentuh mangsa, sebuah
bantalan lidah penghisap akan membuat mangsa melekat di lidah dan menariknya ke
dalam mulut.
Tim Debray berhasil membuat manipulasi mekanisme itu
pada robot buatannya. Robot-robot itu menggunakan coilgun (semacam peluncur
proyektil) untuk menggantikan fungsi akselerator lidah bunglon.
Sementara bagian penangkap robot ini menggunakan
magnet untuk ‘menangkap’ obyek target Sementara untuk proses retraksi, peneliti
menggunakan sebuah motor searah yang terhubung dengan penggulung atau per. Tim
itu bahkan juga menambahkan sayap pada bagian yang bergerak untuk memberikan
efek aerodinamika pada robot itu.
Dengan menggunakan pengukuran kamera berkecepatan
tinggi, Debray mampu menghasilkan hasil kecepatan robot yang menyamai mekanisme
lidah bunglon. Kecepatan robotnya dalam bergerak mencapai 3,8 meter per detik
dan akselerasi yang melebihi akselerasi lidah bunglon, yakni hingga 919 meter
per detik kuadrat.
Nantinya robot ini bisa diaplikasikan dalam lingkungan
industri, pada sistem product passing pada lini pabrik. Alat ini bisa digunakan
bersama sensor untuk mengetahui data pada produk. Tujuan final dari penelitian
ini adalah untuk menerapkannya pada pembuatan produk-produk Canon, seperti
kamera dan printer.
Penyamaran
Biasanya orang segera teringat pada
bunglon bila berbicara tentang menyamar. Warna bunglon berubah sesuai dengan
warna tempat ia berpijak. Perubahan cahaya dan suhu diduga menyebabkan munculnya motif daun pakis yang tercetak
di punggungnya. Namun, bunglon sendiri tidak menyadari kemampuannya mengubah
warna tubuh yang menguntungkan ini. Tubuh bunglon memang diciptakan untuk
secara otomatis mempunyai warna yang sama dengan sekelilingnya.
Ekor
Dengan ekor yang kuat, Si bunglon
bisa bergelantungan di dahan saat mancari mangsa.
“Inilah Kebesaran Penciptaan sang Kuasa yang tidak sia-sia”
Sumber : Harun Yahya, Laskar Informasi, Wikipedia, dan Raziq Ahmed
Posted By Rizhaku